Welcome to my blog
go to my homepage
Go to homepage
RSS

Check these out!

Selasa, 13 Juli 2010

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Guna meningkatkan mutu lingkungan dan sanitasi di Rumah Sakit atau tempat- tempat umum lainya maka perlu dibuatkan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) yang baik dan teruji prosesnya. Denagn proses yang baik diharapkan mutu air limbah yang dikeluarkan oleh rumah sakit dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh Men KLH No. 58/Men KLH/12/1985 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
Seperti diketahui, dari aktifitas rumah sakit akan mengeluarkan air limbah dalam jumlah yang cukup banyak. Air limbah rumah sakit ini biasanya mengandung senyawa organik yang tinggi, senyawa kimia serta mikroorganisme pathogen. Jika air limbahnya tidak diolah dengan baik tentunya akan menyebabkan gangguan lingkungan atau penyakit terhadap masyarakat sekitar.
Pada saat ini, ditengarai masih banyak rumah sakit yang belum mengolah air limbahnya dengan baik. Alasan utamanya adalah keterbatasan dan rumitnya disain proses pengolahan.
Dari kajian intensif dengan para sejawat yang berprofesi dibidang sanitasi, maka kami memberikan pilihan dari salah satu tekhnologi tepat untuk IPAL Rumah Sakit.
Telah kami sediakan disain IPAL Rumah Sakit, mulai dari rumah sakit berkapasitas besar (±500 bed) samapai rumah sakit yang kecil atau semacamnya (sekitar 10 bed) seperti Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas dan lain- lain.
Disain IPAL ini dapat diterapkan untuk rumah susun, tempat pondokan, hotel kecil maupun menengah atau Home Industri skala kecil lain.



Beberapa alasan yang mendukung untuk menggunakan IPAL dengan Bee Nest Media, antara lain :
1. Mahalnya tekhnologi IPAL yang ditawarkan kepihak rumah sakit, terutama yang dibangun dengan bantuan Negara maju atau dibangun oleh swasta dalam negeri dengan komponen import.
2. Banyak IPAL rumah sakit yang dibuat kurang memperhatikan faktor perilaku masyarakat sekitar maupun ketersediaan suku cadang yang ada.
3. IPAL dengan tekhnologi proses lumpur aktif konventional pada kenyatannya memerlukan banyak alat dan energi listrik dalam pengoperasiannya sehingga menjadi beban berat bagi rumah sakit.
4. Lumpur (sludge) hasil samping pengolahan Lumpur aktif conventional sering menjadi masalah tambahan dalam pembuangannya.
5. Jika terjadi kerusakan dalam sistim kelistrikan atau peralatan IPALnya, seringkali dalam beberapa jam saja kualitas air limbahnya menurun dengan drastis.

Dari beberapa pengalaman membuat disain dan mengerjakan konstruksi IPAL dengan Bee Nest Media di beberapa rumah sakit sampai 250 bed maka dapat penulis sampaikan keunggulan- keunggulannya dibandingkan dengan teknik pengolahan Lumpur aktif konventional sebagai berikut :
1. Mudah dibuat, karena dapat dikerjakan oleh tukang bangunan atau tukang las setempat dengan pengawasan Sanitarian Puskesmas/ Rumah Sakit yang berpendidikan D-III saja.
2. Tidak banyak menggunakan alat listrik, karena hanya memerlukan 2 buah blower saja dengan daya yang tidak terlalu besar.
3. Mempunyai kemampuan menyesuaikan fluktuasi konsentrasi bshan pencemar maupun debit aliran air limbah yang masuk.
4. Pengurasan lumpur (sludge) relative lama, sehingga sewaktu dikuras keadaan lumpur sudah stabil dan tidak membahayakan lingkungan.
5. Efisiensi pengolahan dapat diandalkan yaitu kualitas air limbahnya dapat mencapai baku mutu yang ditetapkan.
6. Bodi IPAL dapat disesuaikan dengan besar kecilnya tipe rumah sakit, untuk rumah sakit besar sebaiknya menggunakan konstruksi beton cor, tetapi untuk rumah sakit kecil dapat menggunakan pelat baja atau fiberglass yang ringan dan kuat.



Ibarat kata pepatah, tiada gading yang tak retak, maka salah satu kelemahannya dari IPAL dengan Bee Nest Media adalah bentuk bangunannya yang relatif besar sekitar (30% - 40%) dari system lumpur aktif konventional dan tanah yang agak luas. Namun untuk rumah sakit yang masih memiliki lahan kosong terutama rumah sakit daerah maka masalah tanah dapat diatasi. Begitu juga bangunan wadahnya dapat dibuat murah karena memanfaatkan material lokal dan tukang kerja/ pekerja lokal yang upahnya juga murah.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Link Kesehatan Lingkungan